Sabtu, 19 Januari 2013

Motivas (Menembus Kabut Kehidupan)


Sebuah percakapan terjadi ketika seorang majikan dengan sopirnya melewati jalanan berkabut dan  tepian jurang

“Hati-hati pak, jangan lupa berdoa.” Kata majikan.

“Iya.” Jawab sopir pendek, tanpa mengalihkan pandangannya lurus ke depan.

“Kita cuma bisa melihat 7 meteran ke depan, jadi tidak usah kencang-kencang mengemudikannya.”  Si majikan mencoba mengajak bicara agar suasana tidak tegang.

“Saya pernah mengemudikan mobil dalam kabut lebih pekat dari ini bu.” Katanya mencoba menenangkan diri.

“Lho bagaimana kamu tahu batas jalan dan tepian jurang?” majikan bertanya.

“Terus terang saya tidak tahu mana batasnya bu, saya hanya melihat marka jalan aspal di sisi kanan, dan mencoba sedekat mungkin dengan marka dan berjalan menuruti marka itu.” Jelas si sopir

“Terus bagaimana kalau pandangan hanya 7 meter ke depan seperti itu?” Tanya majikan  kembali.

“Tujuh meter di depan kita, kalau kita jalani kan selalu ada tujuh meter didepannya.” Jawab si sopir dengan entengnya.

Dan akhirnya mereka sampai di rumah dengan selamat.



Sebenarnya hidup manusiapun akan selamat  dijalani apabila orang punya keyakinan bahwa apa yang kelihatan tidak jelas di ujung sana akan dapat terlampaui kalau kita mau menjalaninya sebatas apa yang jelas di depan kita, dan tetap patuh pada marka yang membatasi jalan tersebut.

Kita jalani dengan sabar apa yang tampak, meski setapak, dan kita abaikan sisi kiri yang tidak jelas batas jalan atau tepian jurang.

Tidak ada komentar: